Apakah Perempuan Dari Pelosok Desa Tak Boleh Memiliki Mimpi Besar ?

Apakah seorang perempuan yang tinggal di pelosok desa kecil yang jauh dari perkotaan tidak boleh memiliki mimpi yang besar ?

Saya dokter fitri nurwahid, seorang perempuan yang dibesarkan di daerah pesisir dan daerah trans banyuasin yang bahkan jauh dari kota bahkan untuk kesana harus menggunakan speadboat dan mengarungi gelombang sungai, pada tahun 1993-1996 saya dibesarkan di desa sungsang yang saat itu 4 jam untuk bisa sampai kesana dan pada tahun 1998 papa saya terpilih menjadi DPRD Muba dapil sana ,dan tahun 1996 saya pindah ke desa muara telang sebuah pulau yang di kelilingi sungai yang mayoritas nya adalah masyarakat jawa dan saya pun tumbuh bersama mereka sampai akhirnya pada tahun 2002 MUBA pecah dengan banyuasin dan papa berjuang untuk masyarakat banyuasin mulai detik itu sampai pada hari ini beliau masih duduk di kursi DPRD banyuasin dengan bendera PKB ..ibu saya seorang PNS tenaga kesehatan yang mengabdikan dirinya untuk banyuasin selama 30 tahun.. dan kakek saya merupakan TOKOH pejuang pemekaran kabupaten banyuasin KH. A Rasyid Syidiq dari tahun 1954.

Habis tamat SD di muara telang saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah SMP saya ke palembang tepatnya di SMP Negeri 9 palembang, dan melanjutkan SMA ke SMA negeri plus 17 palembang ,setelah selesai sekolah saya wujudkan mimpi saya untuk menjadi dokter di universitas sriwijaya .. dan selesai kuliah saya memutuskan untuk kembali mengabdi untuk masyarakat muara telang karena cinta dan pengabdian saya untuk masyarakat.

Selama ini Saya tidak pernah memposisikan diri saya sebagai ibu bupati dalam melayani masyarakat,saya tidak pernah haus kekuasaan dan jabatan,bahkan saya tidak pernah belajar tentang politik, bahkan ketika saya turun ke masyarakat banyak hal spontan tanpa ada komando,karena semua terjadi dan mengalir karena allah yang menggerakan kaki dan hati saya melangkah .. karena papa saya selalu mengajarkan bagaimana kita mampu untuk selalu membantu orang dengan ilmu mu,dan jangan sesekali kamu mematikan rezeki orang kalau perlu kamu hadir untuk meringankan air mata nya yang mngkin dia selalu tumpahkan setiap malam disetiap sujudnya..

Dr.Fitri Nurwahid